Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya mencakup daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 11.481,77 km². Ibukota kabupaten ini berada di Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang terpisah dari Pulau Sumatera. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara sungai Siak, sehingga dikatakan bahwa pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota terbesar di kabupaten ini adalah kota Duri di kecamatan Mandau. Penghasilan terbesar Kabupaten Bengkalis adalah minyak bumi yang menjadi sumber terbesar APBD-nya bersama dengan gas. Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth

Pekanbaru, 24 Desember 2011 Nomor : 02/EKS/REK/HPMKB-PKU/XII/2011 Hal : Rekomendasi Lampiran : - Kepada Yth, Ketua Asrama IPMKB (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkalis) Di- Pekanbaru Assalamualaikum Wr.Wb. Teriring salam dan doa kami semoga saudara selalu berada dalam keadaan sehat walafiat dan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dalam menggapai ridhonya..amiin Dalam rangka mengukuhkan tali persaudaraan mahasiswa kabupaten bengkalis, guna membantu penyelenggaraan kepengurusan organisasi mahasiswa dalam hal penyaluran informasi dan komunikasi, maka dari itu Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Bukit Batu Pekanbaru (HPMKB-Pekanbaru) merekomendasikan saudara tersebut dibawah ini : Nama : Zainuddin Fikri Tempat,tanggal lahir : Pangkalan Jambi, 05 maret 1988 NIM : 10010077 Asal Desa : Pangkalan Jambi Perguruan Tinggi : AMIK TRI DHARMA Untuk dapat mewakili mahasiswa kecamatan bukit batu diasrama bengkalis yang ada dijalan terubuk nomor 56. Semoga dengan rekomendasi ini bisa menjalin kerja sama antara kita. Demikian surat rekomendasi ini kami sampaikan, atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Bukit Batu Pekanbaru ( HPMKB-Pekanbaru ) 2011 Muhammad Tabroni Hendri Ketua Umum Sekretaris

(Sungai pakning) Pemandangan bahari

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

Sungai pakning merupakan kawasan daerah yang dekat dengan laut,karna itu sungai pakning bisa di tempuh dengan jalur laut dan darat..
oh ya..! apakah jalur udara  milik pertamina up 2 sei-pakning yang beralamat di desa Sungai selari masih beroperasi lagi pa kaga" nih, soal nya aq udah lama ga" dapat kabar,

karna dekat dengan laut maka nya sungai pakning boleh di katakan daerah yang panas terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar bibir pantai.
sebenar nya Sungai pakning memiliki banyak potensi apabila di olah dengan sebaik mungkin.
masyarakat dan pemerintah daerah hendaklah bekerja sama di mana pemerintah membangun dan masyarakat lah yang merawat nya maka di pastikan akan di rasakan oleh masyarakat lokal,
bahkan sampai luar daerah pun akan datang.seperti pantai yang ada di desa Sepahat dan desa Tenggayun.



Ini adalah jepretan kamera saya yang awal nya hanya iseng-iseng aja, dan bukan sengaja untuk berniat memposting nya.tetapi karna saya perhatikan jepretan tersebut bagus juga ..!bertepat nya di pelabuhan umum sungai pakning. pemandangan yang luas membuat mata bebas memandang.


                Jepretan selanjutnya ini di sa"t menaiki fhery penyebrangan menikmati indah nya pemandangan di laut yang luas & indah,dan di sentuh oleh udara yang segar.terasa mo terjun. hahahaha...mang nya itu kolam renang apa....laot tao.......!

untuk menjaga pemandangan tersebut dan menjaga kebersihan laut, marilah sama-sama kita jangan membuang sampah pada laut.karna laut bukan lah "tong" sampah. dan jagalah laut kita sebagai daerah penghasil ikan..!

Pantai Selat Baru Terindah di Bengkalis

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

Minggu, 3 Juli 2011 - 14:20 wib
Pasha Ernowo - Okezone
 0  300
(Foto: travelriau.blogspot)
(Foto: travelriau.blogspot)
PANTAI Selat Baru merupakan pantai terindah kedua di Bengkalis setelah Pantai Rupat Utara. Nama Pantai Selat Baru sendiri diambil dari nama desa di mana pantai ini berada, Desa Selat Baru, yang juga menjadi Ibu Kota Kecamatan Bantan.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menjadikan pantai tersebut sebagai salah satu objek wisata andalan. Terbukti, di kawasan itu digelar pesta pantai setiap tahunnya. Pada event tersebut diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu jong, gasing, dan layang-layang. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat.

Pantai Selat Baru memiliki hamparan pantai yang landai dan berpasir halus sepanjang 2 kilometer dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Gelombang laut di pantai ini relatif stabil, tidak lebih dari 1 meter, kecuali pada musim angin utara.

Dari tempat ini membias biru Gunung Ledang di negeri jiran, Malaysia. Konon, di gunung itulah Hang Tuah dan Hang Jebat berkelahi. Sambil menikmati desir angin dan riak gelombang laut dari Selat Malaka, kehadiran elang laut yang terbang sambil memangsa ikan di pinggir pantai, menjadi pemandangan menarik bagi pengunjung.

Pantai Selat Baru Terletak di Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai Selat Baru terletak di utara Ibu Kota Kabupaten Bengkalis. Berjarak kurang lebih tujuh kilometer dengan jarak tempuh sekira satu jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Dari Pekanbaru, pengunjung dapat menggunakan transportasi air dengan mengarungi Sungai Siak menuju pelabuhan Bengkalis. Jarak tempuhnya sekira lima jam. Akses lain yang dapat digunakan pengunjung adalah jalur darat. Yaitu, naik bus dari Pekanbaru menuju Kabupaten Siak melewati jalur lintas timur Sumatera. Jarak tempuhnya lebih kurang dua jam. Dari pelabuhan Siak, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat menuju pelabuhan Bengkalis dengan jarak tempuh sekitar dua jam.

Di tempat ini pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti berjemur (sun burning) di pantai, berselancar (surfing), berperahu (boating), berenang (swimming), dan memancing (fishing). Kecuali itu, di kawasan tersebut juga dilengkapi dengan pelabuhan bertaraf internasional yang tinggal menunggu waktu pengoperasiannya dan kapal penyeberangan ferry (RO-RO) menuju Sungai Pakning, yang menghubungkannya dengan Riau Daratan dan kota-kota lain di Sumatera. Rencananya Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga akan membangun bandar udara sehingga memudahkan pengunjung datang ke sana.
(ftr)
Share

Syair Ikan Terubuk

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

1.Syair Ikan Terubuk
Pengarang: Anonim
Vokal: Idawati
Durasi: 11.24

Bismillah itu permulaan kalam
Dengan nama Allah Khalik al-‘alam
Melimpahkan rahmat siang dan mala
Kepada segala mukmin dan Islam

Mula dikarang ikan terubuk
Lalai memandang ikan di lubuk
Hati dan jantung bagai serbuk
Laksana kayu dimakan bubuk

Asal terubuk ikan Puwaka
Tempatnya konon dilaut Malaka
Siang dan malam berhati duka
Sedikit tidak menaruh suka

Pagi dan petang duduk bercinta
Berendam dengan airnya mata
Kalbunya tidak menderita
Karena mendengar kabar berita

Pertama mula Terubuk merayu
Berbunyilah guruh mendayu-dayu
Senantiasa berhati sayu
Terkenang putrid ikan puyu-puyu

Putrid puyu-puyu konon namanya
Didalam kolam konon tempatnya
Cantik majelis barang lakunya
Patutlah dengan budi bahasanya

Kolam tu konon di tanjung padang
Disanalah tempatnya terubuk bertandang
Pinggangnya ramping dadanya bidang
Hancurlah hati terubuk memandang

Muda menentang dari saujana
Melihat putrid terlalu lena
Hati di dalam bimbang gulana
Duduk bercinta tiada semena

Gundah gulana tidak ketahuan
Lalulah pulang muda bangsawan
Setelah sampai ke tanjung tuan
Siang dan malam igau-igauan

Dikutip dari: Antologi Syair Simbolik dalam sastra Indonesia Lama (Depdikbud, Jakarta: 1980

Huis Van Behauring, Benteng Balanda di Bengkalis

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

RUMAH tahanan Belanda ini dibangun dengan dua lapis tembok. Tembok pertama dan kedua masing-masing berbentuk gedung serupa. Pada bagian lapis pertama gedung dijadikan semacam office bagi pegawai tahanan, sementara gedung dalamnya khusus untuk tahanan. Rumah untuk tahanan di bagian dalam ini berbentuk leter U. Bagian kanan, kiri serta bagian belakang, sementara bagian depan sudah merupakan tembok lapis pertama yang juga dibuat semacam rumah untuk kantor tadi.

Masnah, warga yang tinggal di rumah bekas tahanan ini, menuturkan dulunya rumah tahanan bagian dalam tersebuit terdiri dari 25 kamar tahanan. Ruanganya kecil, setiap ruang tahanan hanya ada jendela kecil yang bersel, gelap karena sejak awal tidak disertai intalasi listrik.

Menurut Masnah para tahanan yang pejara bukan saja warga setempat. Bahkan ada yang merupakan buangan dari daerah lain. Makanya sekarang, di Bengkalis banyak ditemui makam-makam raja dari daerah luar seperti dari Sumatera Utara. Karena diduga mereka merupakan tawanan yang akhirnya meninggal di tahanan ini.

Melihat keadaan situs bersejarah Huis Van Behauring saya mengajak sobat blogger sebangsa dan setanah air untuk mengkampayekan selamatkan situs bersejarah, berdasarkan pengalaman saya menjelajahi situs bersejarah di riau terlihat tidak terawat dengan baik, terkesan asal-asalan.

Dari berbagai informasi, tidak hanya di Riau saja, bahkan seluruh Indonesia. Di Riau sangat banyak situs bersejarah, yang saya sangat sedihkan di daerah Kuantan Singingi, pemerintah tak ambil peduli dengan situs Kerajaan Koto Alang.

Huis Van Behauring beruntung ada yang mau merawatnya, yaitu seorang ibu tua dan anak-anaknya yang tinggal di Huis Van Behauring. Beliau adalah anak seorang pegawai penjara ini setelah diambil alih dari Belanda. Ironisnya, pemerintah Daerah Bengkalis sendiri seolah tidak peduli dengan situs bersejarah ini. (sumber: sungaikuantan.com)

PENINGGALAN SEJARAH KOTA BENGKALIS

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

Kota Bengkalis Mayoritas penduduknya suku Melayu, Jawa, Bengkinang, Cina, Banjar, dan lain-lain. Kali ini saya akan mengulas tentang peninggalan sejarah yang ada di Bengkalis. di Setiap daerah pasti memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang beranekaragam. 

Keanekaragaman inilah yang membuat suatu daerah itu mempunyai daya tarik tersendiri. Begitu juga di Bengkalis, kota Bengkalis ini banyak memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang begitu menarik. Dari peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan pada zaman penjajahan dahulu hingga yang berbau mistik, seperti bangunan lama yang mempunyai kuasa spiritual dan makam-makam bersejarah.

Sayangnya, cerita sejarah yang ada di Bengkalis hanya tersimpan di dalam buku besar sejarah di kantor pariwisata. Kebanyakan orang Bengkalis tidak mengetahui sejarah yang ada di daerahnya sendiri terutama bagi anak muda sekarang. Orang tua dahulu yang mengetahui pun seakan enggan menceritakan kepada generasi muda sehingga tidak tahu akan sejarah Bengkalis dan anak muda dizaman sekarang menganggap yang lalu biarlah berlalu.

Nah langsung saja saya mengulas tentang peninggalan sejarah Bengkalis berikut ada beberapa peninggalan yang saya ketahui :

1. MASJID KUNING

Masjid Kuning ini berdiri pada tahun 1850 M, pada pertengahan abad Ke-19 di desa Senggoro. Masjid ini pertama kali dibangun oleh Allahyarham Panglima Minal. Masjid Kuning ini awalnya berdinding papan, banngunannya pun sangat sederhana dan kecil. Setelah masjid dibangun, ditanamlah dua batang kenanga. Kenanga disebelah kanan ditanam oleh Panglima Minal, yang disebelah kiri di tanam oleh istrinya, Buyut. Beberapa tahun kemudian, kenanga itu pun besar dan berbunga. Lama kelamaan masjid kecil ini tersungkup oleh bunga kenanga. Sehingga, dari kejauhan terlihat hanya warna kuning bunga kenanga. Kabarnya, itulah sebab kenapa masjid itu disebut Masjid Kuning.


Masjid Kuning telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali, yang pertama dilakukan pada masa colonial Belanda, dan yang kedua dilakukan setelah Indonesia merdeka. Salah satu imam Masjid Kuning yang terkenal adalah imam Simpul,merupakan cucu Panglima Minal. Masyarakat Bengkalis percaya bahwa Masjid Kuning memiliki kekuatan mistik. Menurut cerita yang beredar,masjid tersebut dijaga oleh makhluk gaib,yang tak jarang menampakkan diri kepada orang-orang tertentu.

Hal ini juga pernah dialami oleh Ahmad Sontel (keturunan panglima minal) dan Ustadz M.Yunus. Sampai sekarang,masjid tersebut masih dicat berwarna kuning,dari luar sampai di dalamnya termasuk juga kain pembatas sholat diberi warna kuning.

2. PERIGI LADA HITAM

Di desa Sungai Alam, tepatnya di dusun Sukaramai, ada sebuah kolam besar yang di percayai memiliki kisah tersendiri. Meski lebih pantas disebut kolam besar, namun penduduk setempat menyebutnya perigi. Perigi atau kolam dengan luas sekitar 200 meter persegi itu dipercayai mempunyai kekuatan magis yang besar,sehingga tidak ada penduduk yang berani berbicara takabur di kawasan tersebut.


Di sekitar perigi sudah ditumbuhi semak belukar yang tinggi, namun airnya sangat jernih. Menurut salah seorang warga yang kami jumpai,perigi ini banyak didatangi orang karna percaya air dari perigi ini bisa menyembuhkan penyakit.

Menurut narasumber yang bernama Zakaria,pada masa penjajahan dulu,kawasan tersebut merupakan kawasan diperuntukan oleh Belanda untuk tempat pengolahan rempah-rempah. Pemerintah kolonial Belanda selalu menjadikan tanah Bengkalis sebagai daerah uji coba pertanian,seperti menanam kapas dan membuat pabrik pemintalan benang,sebagaimana yang dilakukan di Kebun Kapas (salah satu desa di Bengkalis) sekarang. Selain kapas,ternyata Belanda juga mencoba menanam rempah-rempah,karena pada masa itu komoditas ekspor yang sangat menguntungkan adalah rempah-rempah.

Salah satu jenis rempah yang dikembangkannya adalah lada hitam.Untuk menanam lada hitam di Sungai Alam.pemerintah kolonial Belanda bekerjasama dengan kapitan cina yang bernama Chambian, selain itu penduduk juga diwajibkan menanam lada hitam dan hasilnya harus dijual pada pemerintah Belanda.
waaah..sadis Mbah Belanda dulu yak. Sekitar tahun 1920, setelah penanaman dilakukan mereka mulai membuat semacam semacam tempat pengolahan, yaitu dengan membuat sebuah kolam besar sebagai tempat merendam lada hitam sebelum diolah, namun karna hasilnya kurang memuaskan akhirnya kegiatan itu terhenti dan ditinggalkan. Tak jauh dari lokasi perigi lada hitam tersebut terdapat tempat sembahyang orang Tionghoa yang sudah ditutupi semak-semak.


3. MAKAM DARA SEMBILAN

Makam dara sembilan terletak di desa Airputih. Dahulunya makam dara sembilan merupakan sebuah benteng pertahanan di bawah tanah untuk menyembunyikan anak dara di Bengkalis. Benteng itu dibuat karna dahulu di Bengkalis terjadi kekacauan oleh lanun yang datang untuk mencuri harta dan menculik anak gadis Bengkalis. Oleh sebab itu, dalam pemerintahan Batin Senggoro atau Batin Hitam dibuatlah sebuah benteng dibawah tanah.

Ketika lanun datang, anak dara segera dimasukkan ke dalam benteng tersebut. Didalamnya sudah disediakan stok oksigen dan makanan.Hal ihwal peperangan diluar tidak mereka ketahui,setelah lanun pergi dan keadaan aman,anak dara dikeluarkan kembali,begitu seterusnya sampai pada suatu hari si pemegang kunci mati tertembak. Ini membuat pintu benteng tidak dapat dibuka,sehingga anak dara yang berada disana meninggal dunia. Menurut kabarnya anak dara yang ada di dalam benteng tersebut berjumlah 9 orang,oleh sebab itulah orang-orang menyebutnya makam dara sembilan.

Cerita ini ada beberapa versi, ada yang mengatakan bahwa yang memegang kunci pintu adalah ayah dari sembilan dara yanng terkunci di dalam benteng itu,ada juga yang mengatakan bahwa ke sembilan dara itu bukan adik beradik melainkan dara-dara yang ada pada masa itu.


Dahulu, pada masa penduduk masih minim,makan dara sembilan dijaga oleh seekor ular weling,setiap bulanya akan diberi sesajen atau saji-sajian untuk ular itu sebagai penghormatan terhadap makam dara sembilan,tetapi setelah zaman berkembang dan penduduk semakin ramai serta sudah mempunyai kepercayaan yang kokoh,penduduk tidak lagi memberi saji-sajian,sehingga ular yang ada di atas makam dara sembilan tidak lagi dijumpai Makam ini dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Bagi orang-orang yang datang berziarah dilarang berkata kotor,berfikir kotor,meludah sembarangan,dan bersikap tidak sopan karena dikhawatirkan akan mendapat musibah,.
  

 4. MAKAM PANGLIMA MINAL

Menurut orang tua-tua yang telah menceritakan sejarah tentang Panglima Minal,bahwasanya Panglima Minal lahir ± pada tahun 1609 M dan wafat pada usia 91 tahun sekitar tahun 1700 M. Pada masa pemerintahan Sultan Siak Jalil Rahmad Syah.

Berawal kisah Minal diangkat menjadi panglima oleh sultan siak Jalil Rahmad Syah adalah karna adanya tragedi kekacauan yang dilakukan oleh para perompak atau lanun di perairan selat Bengkalis,terutamanya di perairan Tanjung Kongkong sampai Tanjung Jati yang membuat kewalahan dan kekhawatiran para panglima yang ada di Kerajaan Siak pada masa itu,untuk menghadapi kekacauan yang terjadi maka Sultan Siak Jalil Rahmad Syah mengeluarkan sebuah pengumuman kepada masyarat. Isi pengumuman itu adalah:

Barangsiapa yang dapat menumpaskan para Bajak Laut atau lanun yang berleluasa merompak di perairan selat Bengkalis maka Sultan berjanji akan melantiknya menjadi Panglima kerajaan. Mendengar titah yang dikeluarkan oleh Sultan Siak,seorang pemuda bertubuh kekar dan berjambang bernama Minal,secara diam-diam menyanggupi  titah itu.Minal mulai melakukan penyisiran di Perairan Pulau Bengkalis dengan menggunakan perahu kecil dan ternyata usahanya tidak sia-sia.Di suatu wilayah Minal menemukan tongkang si bajak laut dan ia berusaha mendekatinya. Setelah mendekat,disitulah Minal menunjukkan kekuatan dan keperkasaannya sebagai pendekar yang handal dan membuat para lanun takut menghadapinya.Dalam menghadapi bajak laut Minal tidak menggunakan kekerasaan dan pertumpahan darah melainkan dengan menunjukkan ilmunya,ia meminta beberapa batang paku 5 inci kepada lanun tersebut dan langsung melahapnya lalu meludahkan liurnya didepan bajak laut,ternyata tidak terjadi apa-apa kepada Minal. Itu membuat bajak laut ngeri,dan mengaku kalah. Mereka berjanji tidak akan merampok lagi diperairan selat Bengkalis. Minal menangkap dan menyerahkan bajak laut itu kepada Sultan Siak,dikeranakan jasanya itulah maka Sultan Siak mengangkatnya menjadi panglima kerajaan yang menjaga pesisir pulau Bengkalis.

Selain menghadapi dan menumpaskan para lanun,Minal juga diuji untuk menghadapi beberapa orang panglima kerajaan terdahulu,yaitu:
  •     Panglima Megat Alam
  •     Panglima Emping Bermintah
  •     Panglima Kenaik
  •     Panglima Tunggang
  •     Panglima Nayan (Rupat)
  •     Panglima Muhammad (Kubu)
  •    Panglima Hasyim (Kubu)
Dan Panglima Minal juga mendapa ujian dengan cara ditembakkan meriam ke dadanya tapi peluru itu berhenti tepat beberapa jengkal didepannya,tidak menembus badan Panglima Minal,peluru tersebut jatuh di kakinya. Dengan kejadian itu Sultan Siak benar-benar takjub dan yakin akan kehandalan Panglima Minal.Setelah diangkat menjadi panglima maka Panglima Minal ditugaskan untuk menumpaskan kepala perampok si Megat Hitam yang merajalela merampok dan menculik para anak dara di desa Senggoro. Melihat kejahatan Megat Hitam,Panglima Minal tidak tinggal diam dan dia berusaha menghapuskan kepala perampok tersebut. Perkelahian tak terelakkan, ternyata Magat Hitam mempunyai ilmu kekebalan yang cukup tinggi sehingga sangat sulit untuk dibunuh. Panglima tidak kehabisan akal,ia menunggu kesempatan yang baik,ketika Megat Hitam melompat dan kakinya tidak sampai ke tanah,Panglima Minal pun menancapkan pedang keleher Megat Hitam dan memisahkan kepala dan badannya, dengan seketika Megat Hitam pun tewas. Kepalanya dibuang ke Bukit Batu sementara badannya berada di Bengkalis tepatnya di Desa Senggoro.

Demikianlah sejarah singkat tentang Peninggalan sejarah kota Bengkalis semoga bisa bermanfaat.

Makam Datok Laksamana Raja Di Laut

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

BUKIT BATU (RP) - Makam Datuk Gigi Putih yang ditemukan warga Desa Temiang, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis dengan panjang 4 meter lebih beberapa waktu lalu direncanakan menjadi kawasan cagar wisata selain makam Datuk Laksamana Raja di Laut dan diharapkan kepala desa dan masyarakat bisa menggali lebih dalam sejarah dari makam tersebut.

‘’Untuk saat ini di Riau baru pertama kali ditemukan makam dengan panjang 4 meter. Kalau memang makam ini diketahui sejarah asal usulnya maka kita rencanakan kawasan ini menjadi kawasan wisata selain makam Datuk Laksamana Raja di Laut,’’ ujar Camat Bukit Batu, Andris Wasono, saat melakukan kunjungan dan doa bersama di makam tersebut Kamis (2/2).

Dikatakan Camat lagi, Kecamatan Bukit Batu banyak memilki potensi untuk dijadikan tempat wisata dengan banyaknya ditemukan peninggalan sejarah dan hal ini tidak semata menjadi tanggung jawab camat saja tetapi harus juga dari masyarakat yang ada di Desa Temiang. Sedangkan penemuan ini sudah dilaporkan ke bupati dan Dinas Pariwisata Bengkalis.

‘’Potensi wisata banyak di daerah kita tapi bagaimana kita bisa menggalinya lebih jauh agar potensi ini bisa dimanfaatkan selain itu saya sudah laporkan juga ke bupati dan dinas terkait agar potensi ini bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dan menambah pendapatan asli daerah (PAD),’’ kata camat.

Camat juga berharap kepada masyarakat agar tidak menjadikan makam tersebut menjadi tempat yang dikeramatkan begitu juga terhadap pengunjung dari luar daerah yang datang melihat makam tersebut agar tidak melakukan hal-hal yang sudah di luar kewajaran.

‘’Saya ingatkan agar masyarakat jangan salah langkah dan mengkeramatkan makam tersebut tetapi lakukanlah hal yang sewajar saja kalau memang lokasi ini kita rencanakan untuk cagar wisata,’’ harap camat.

Sementara itu Kepala Desa Temiang, Misliani, berharap kepada Pemkab Bengkalis agar bisa mengembangkan makam tersebut menjadi tempat objek wisata selain itu untuk akses ke makam tersebut sudah dibuka karena lokasi makam tidak jauh dari jalan utama yang ada.

‘’Sejak adanya pemberitaan di koran sudah banyak orang yang datang mengunjungi makam Datuk Gigi Putih. Kita berharap agar ada perhatian dari Pemkab Bengkalis untuk mengambangkan makam tersebut menjadi objek wisata di Kecamatan Bukit Batu ini,’’ harap kades.

Dalam kunjungan tersebut selain camat juga ikut serta Kapolsek Bukit Batu Kompol Edwar, Waka Polsek AKP Sahala, Kapolsek Siak Kecil Iptu Arifin, Danramil 303 Bukit Batu Kapten Inf Afrizal.(win/rpg)  
Akses lebih cepat di peralatan mobile anda: m.riaupos.co

Sejarah Bengkalis dan Bukitbatu

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

MAKNA BENGKALIS
Sementara itu, asal mula nama Bengkalis diambil dari kata “Mengkal” yang berarti sedih atau sebak serta “Kalis” yang berarti tabah, sabar dan tahan ujian.

Sejarah Bengkalis bermula ketika Tuan Bujang alias Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah mendarat di Bengkalis pada tahun 1722. Sultan yang juga menguasai wilayah Siak disambut oleh batin (kepala suku) Senggoro dan beberapa Batin lainnya.

Para Batin meminta Sultan agar membangun kerajaan di Bengkalis, sebagai wujud rasa hormat mereka. Melalui musyawarah dengan sejumlah Datuk di wilayah pesisir Riau pada tahun 1723, disepakati pusat kerajaan didirikan di dekat Sabak Aur yakni di sungai Buantan salah satu anak Sungai Siak.

Bengkalis pernah menjadi basis awal kerajaan Siak. Sejarah juga mencatat, semasa Belanda berkuasa, di Bengkalis pernah diduduki residen pesisir timur pulau Sumatera. Saat itu, Bengkalis sudah menunjukkan peran penting dalam arus lalu lintas niaga di selat Melaka, terutama sebagai persinggahan saudagar yang keluar masuk sungai Siak.

Strategisnya posisi Bengkalis sebagai lalu lintas niaga menyebabkan Pemkab setempat meletakkan pembangunan pelabuhan penumpang bertaraf internasional di Selat Baru sebagai salah satu prioritas pembangunan di era otonomi. Kehadiran pelabuhan tersebut diharapkan memperlancar transportasi ke dan dari Malaysia.

“Jarak tempuh ke Malaysia dari Bengkalis hanya 45 menit. Padahal selama ini jika ditempuh dari Kota Dumai bisa mencapai dua jam,” ujar Bupati Bengkalis.

Pembangunan pelabuhan ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya mempercepat pembangunan di Bengkalis yang selama ini tertinggal dibanding daerah lain, serta mewujudkan rencana kabupaten ini menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Malaysia sebagai pintu gerbang Indochina diharapkan bisa memperlancar rencana tersebut. Bahkan Pemkab Bengkalis telah menyiapkan menyiapkan berbagai infrastruktur serta fasilitas penunjang. Misalnya, menyediakan kawasan industri di Kecamatan Bukit Batu.

Pembangunan pelabuhan internasional di Selat Baru diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp1 triliun. Proyek tersebut masih berjalan sekitar 50 persen dan diharapkan dapat dioperasikan akhir tahun ini.

Sosok Laksamana Raja Di Laut

Situs bersejarah Kabupaten Bengkalis di kecamatan Bukit Batu berupa kediaman Datuk Laksamana dari Raja Dilaut, Masjid Jami Al Haq serta makam para keluarga Datuk Laksamana dari Kerajaan Siak Sri Inderapura, hingga kini terabaikan dan tidak terawat.

Berdasarkan pengamatan lapangan akhir pekan lalu, kampung tempat kediaman pembesar Siak Sri Inderapura itu kini tidak lagi menunjukkan bahwa di sana dulunya bekas pemerintahan seorang raja yang sangat berkuasa di laut dan ditakuti bangsa asing yang ingin menguasai kerajaan Melayu Siak Sri Inderapura karena sudah berupa semak belukar.

Pusat pemerintahan Datuk Laksamana tersebut meski banyak ditumbuhi pohon kelapa kini sunyi dari penduduk dan rimbun dengan semak belukar.

"Dulu perkampungan di sini ramai, tidak hanya dihuni para warga Melayu, tapi juga orang Cina, namun saat ini telah menjadi kampung tak bertuan," kata seorang warga Bukit Batu yang juga keturunan Datuk Laksamana, Abdul Hamid mansyur (60).

Pegawai Pembantu Pencatat Nikah (P3N) desa Bukit Batu itu mengatakan, meski tempat kediaman Datuk Laksamana berupa rumah tradisional Melayu, telah direhab, begitu juga beberapa makam Datuk Laksamana, namun tetap telantar.

Rumah berarsitektur Melayu yang memiliki tiang penyangga tinggi hingga kolongnya bisa menjadi tempat bermain anak-anak dan dilalui orang dewasa itu, dalam keadaan kosong dan halamannya ditumbuhi semak.

Begitu juga makam Datuk Laksamana Kelima, meski telah dibuat jalan bersemen dan makamnya direhab, namun tetap saja dipenuhi semak belukar.

Pemandangan serupa juga terlihat di Masjid Jami Al Haq, yang merupakan masjid tertua di Bengkalis dan dua makam Datuk Laksamana.

Datuk Laksamana merupakan pembesar kerajaan Siak yang semula bermukim di Bengkalis, kemudian memindahkan lokasi pemerintahannya ke Bukit Batu.

Dalam sejarahnya, Datuk Laksamana merupakan keturunan Bugis, dimana Daeng Tuagik, anak dari Sultan Wajok yang kawin dengan anak Datuk Bandar Bengkalis, Encik Mas (seorang perempuan yang berkuasa di pulau Bengkalis).

Daeng Tuagik ketika menikahi Encik Mas telah berjanji untuk tidak memakai gelar Bangsawan Bugis bagi keturunannya. Dari perkawinannya ia mendapat seorang anak yang bernama Datuk Bandar Jamal (1720-1767) yang kelak menggantikan ibunya sebagai penguasa Bengkalis.

Gelar Datuk Laksamana Raja Dilaut baru diberikan Sultan Siak kepada Encik Ibrahim, anak dari Datuk Jamal serta tiga orang keturunannya, yang terakhir Encik Ali Akbar (1908-1928).

Sumber :
- Gatra.com, Situs Bersejarah di Bengkalis Tak Terawat,Pekanbaru, 27 Mei 2002 15:13

Serambi Riau

Diposting oleh HPMKB PEKANBARU

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 70 orang dari 82 warga Pulau Padang Riau akan melakukan aksi jahit mulut hari ini, Senin (19/12/2011) di depan gerbang DPR RI.

Hal ini diutarakan oleh Isnadi, korlap dari Forum Komunikasi Masyarakat Penyelamat Pulau Padang saat ditemui Tribunnews.com Minggu (18/12/2011).

"Awalnya akan ada 100 relawan jahit mulut, tapi karena ada beberapa yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan jadi  hanya 70 orang," terang Isnadi.

Isnadi menjelaskan ke 70 orang ini telah siap melakukan aksi jahit mulut dan mereka  dinyatakan sehat untuk aksi hari ini. "Kemarin 70 orang ini sudah melalui pemeriksaan kesehatan. Dan nanti mereka siap menjahit mulut," ucap Isnadi.

Seperti telah diketahui, sebanyak 82 warga Pulau Padang, Riau bertahan di DPR, mereka menginap di tenda yang terbuat dari terpal seadanya guna menuntut pemerintah segera mengambil tindakan menyelamatkan Pulau Padang sebelum terkikis abrasi dan akhirnya tenggelam.

Editor : hasyim
Sumber : Tribunnews